laenatour.com / Haji / Serba serbi Haji / APAKAH HAJI MABRUR ITU

  November, 07 2019

APAKAH HAJI MABRUR ITU


Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syarikalaka labbaik
Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syarikalaka
---
Aku datang ya Allah, aku datang. Aku datang, tiada sekutu bagiMu, aku datang.
Pujian dan nikmat adalah milikMu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagiMu.

Apakah Haji Mabrur itu? Para pakar fiqh mengatakan bahwa yang dimaksud haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori dengan kemaksiatan pada ketika melaksanakan rangkaian manasiknya (tata cara haji).

Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan bahwa, Haji mabrur adalah orang yang sekembalinya dia dari menunaikan ibadah haji menjadi orang yang zuhud dengan dunia dan merindukan akhirat. Sedangkan Al Qurthubi rahimahullah  menyimpulkan, Haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori oleh maksiat ketika melaksanakan manasik, dan tidak lagi gemar bermaksiat setelah berhaji.

Imam Al Nawawi rahimahullah berkata, "Haji mabrur adalah haji yang tidak dinodai oleh dosa. Diambil dari kata-kata birr yang bermakna ketaatan. Ada juga yang berpendapat bahwa haji mabrur adalah haji yang diterima Allah SWT. Di antara tanda diterimanya haji seseorang adalah adanya perubahan menuju yang lebih baik setelah pulang dari pergi haji dan tidak membiasakan diri melakukan berbagai maksiat. Ada pula yang mengatakan bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak dicampuri unsur riya’. Ulama yang lain berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika sekembali dari haji tidak lagi bermaksiat. Dua pendapat yang terakhir telah tercakup dalam pendapat-pendapat sebelumnya.”

Setelah mengerti apa yang dimaksud dengan haji mabrur, maka sewajarnya orang yang berhasil mencapai ketetapan tersebut akan mendapatkan keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Dan haji mabrur, tidak ada balasan yang layak baginya selain syurga.”
(HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349).

Al Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘Tidak ada balasan yang layak baginya selain syurga’ adalah, bahwa haji mabrur tidak cukup jika pelakunya hanya dihapuskan sebagian kesalahannya;  ia bahkan telah layak untuk masuk syurga.”


Di antara bukti dari haji mabrur adalah gemar berbuat baik terhadap sesama insan. Dari Jabir, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang haji yang mabrur. Jawaban beliau,

“Suka bersedekah dengan cara memberi makan dan memiliki tutur kata yang baik” (HR. Hakim no. 1778)

Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadis ini hasan.

Demikianlah kriteria haji mabrur. Kriteria penting pada haji mabrur adalah haji tersebut dilakukan dengan ikhlas dan bukan atas dasar riya’, hanya ingin mencari pujian seperti ingin disebut “Pak Haji”, misalnya. Ketika melakukan haji pun melalui jalan yang benar, bukan dengan cara menipu atau menggunakan harta yang haram. Ketika melakukan manasik haji, harus menjauhi maksiat, ini juga termasuk kriteria mabrur. Begitu pula disebut mabrur ketika sesudah berhaji tidak lagi berbuat maksiat tetapi berusaha menjadi manusia yang lebih baik.

Adalah  menjadi tanda tanya besar jika seseorang selepas haji  masih meneruskan maksiat yang dulu sering ia lakukan. Jika demikian keadaannya, maka sungguh sia-sia haji yang telah dilakukan. Pembiayaan yang tak sedikit dan tenaga yang tercurah selama haji, tidak berarti apa-apa di mata Allah SWT.

- - - - -

Dirangkum dari berbagai sumber